In Memoriam: Epy Kusnandar (Kang Mus) Meninggal Dunia

KabarKabari,- Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka. Aktor senior dan komedian, Epy Kusnandar — yang dikenal luas lewat perannya sebagai “Kang Mus” di serial Preman Pensiun — menghembuskan napas terakhir pada Rabu, 3 Desember 2025. Kepergian mendadak itu mengejutkan banyak pihak, karena pria berusia 61 tahun ini semasa hidupnya pernah melalui perjuangan panjang melawan penyakit serius.

Menurut keluarga, Epy wafat di RS Pusat Otak Nasional (RS PON) di kawasan Cawang, sekitar pukul 14.24 WIB.


Kronologi Kritis: Dari Gejala Hingga Decision Medis

Pagi hari pada tanggal 3 Desember 2025, Epy Kusnandar dilaporkan terjatuh dari tempat tidur dan muntah, kemudian tak sadarkan diri. Kondisi tersebut segera membuat keluarga membawanya ke RS PON untuk perawatan intensif.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menemukan penyumbatan pada pembuluh darah di batang otak (brain stem). Bagian batang otak merupakan wilayah vital yang mengatur fungsi dasar tubuh: pernapasan, detak jantung, kesadaran, serta gerakan.

Akibat sumbatan tersebut—atau potensi pecahnya pembuluh darah di area itu—pasokan oksigen dan darah ke pusat kontrol kehidupan tersendat, membawa kondisi Epy memburuk dengan cepat.

Keluarga menuturkan bahwa dokter sempat mempertimbangkan operasi, namun menolak melakukannya karena kondisi almarhum sudah dinilai sangat kritis.

Sebelumnya, Epy memang sudah memiliki riwayat penyakit serius: pada 2011 Dia sempat divonis menderita tumor otak stadium akhir, dengan prediksi hidup tinggal beberapa bulan. Namun berkat pengobatan — termasuk pengobatan alternatif — ia pernah dinyatakan “sembuh” dan hidup bertahun-tahun lebih lama dari prediksi.

Selain itu, di tahun 2020, Epy juga dilaporkan pernah mengalami stroke ringan, dan dalam beberapa tahun terakhir sempat mengeluhkan gangguan pada bagian tubuh kiri, termasuk penglihatan dan koordinasi tubuh.

Namun bukan hal yang mudah mendeteksi kondisi penyumbatan pembuluh darah di otak, karena gejala “ringan” seperti sakit kepala atau pusing bisa mudah dianggap kondisi biasa — hingga akhirnya terjadi kritis mendadak.


Mengapa Sumbatan Batang Otak Begitu Berbahaya

Menurut dokter yang dikutip media, sumbatan atau gangguan aliran darah di batang otak merupakan kondisi darurat medis ekstrem. Batang otak mengatur fungsi dasar manusia — pernapasan, detak jantung, kesadaran, bahkan refleks dasar. Jika suplai darah terputus, dampaknya bisa segera fatal: koma, henti napas, kematian.

Karena itulah, ketika penyumbatan terdeteksi di area ini — sekalipun hanya satu pembuluh — dampaknya bisa “mengganggu semua fungsi hidup”.

Sayangnya, dalam kasus Epy, kondisi sudah terlalu kritis: tekanan darah melonjak, kesadaran menurun drastis, sehingga dokter memutuskan untuk tidak melakukan operasi karena risiko terlalu besar.


Kepedihan Keluarga dan Kenangan Akhir

Detik-detik akhir kehidupan Epy penuh haru. Ruang perawatan rumah sakit dipenuhi keluarga dan kerabat dekat. Anak dan adiknya menyatakan bahwa mereka hanya bisa berharap keajaiban. Namun kondisi terus menurun hingga akhirnya dokter menyatakan sang aktor telah berpulang.

Istri almarhum, Karina Ranau, melalui unggahan di Instagram mengonfirmasi kepergian suaminya. “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un…” bunyi pernyataan duka tersebut.

Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada Kamis, 4 Desember 2025 di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.


Jejak Karier dan Warisan Sosok Kang Mus

Epy Kusnandar bukan hanya dikenal sebagai komedian — ia telah melewati perjalanan hidup penuh liku sebelum akhirnya wafat pada 2025 ini.

  • Tahun 2011, ia divonis kanker otak stadium akhir — saat itu dokter bahkan memperkirakan hidupnya tinggal empat bulan. Namun Epy bertahan, dan sempat menyatakan bahwa prediksi itu baginya adalah “candaan dalam duka”. Ia terus berkarya setelah itu, dan bagi banyak penggemar, semangat dan sisi humornya memberi inspirasi.
  • Ia melewati kondisi sakit parah, stroke ringan tahun 2020, hingga gangguan mobilitas dan penglihatan sebagian. Meski demikian, ia tetap tampil di publik dan terus bekerja keras untuk keluarga, termasuk membuka warung makan sederhana bersama istrinya.
  • Karakter “Kang Mus” di sinetron Preman Pensiun membuat namanya melekat di hati banyak penonton — sosok yang lekat dengan selera humor, kesederhanaan, dan kehangatan. Kehilangan Epy membuat banyak penikmat sinetron dan film Indonesia merasakan duka mendalam.

Refleksi: Pentingnya Kesadaran Kesehatan & Dukungan di Masyarakat

Kasus Epy mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap keluhan ringan yang berulang — seperti sakit kepala, pusing, perubahan penglihatan, atau lemas — terutama bagi orang dengan riwayat penyakit serius.

Penyumbatan pembuluh darah di otak, terutama di area vital seperti batang otak, bisa terjadi tiba-tiba dan tanpa gejala khas yang terus-menerus. Begitu “meledak”, dampaknya langsung besar dan seringkali fatal.

Oleh karena itu masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan segera memeriksakan diri jika muncul gejala mencurigakan — bukan menunda dengan anggapan “biasa saja”.


Penutup: Selamat Jalan, Pak “Kang Mus” — Humormu & Perjuanganmu Takkan Lupa

Kehidupan Epy Kusnandar adalah kisah tentang perjuangan panjang dan keteguhan hati. Dari diagnosa kanker otak stadium akhir, melalui masa-masa sulit, hingga kembali berkarya dan menghibur — Epy menunjukkan bahwa harapan dan semangat tak boleh padam. Sekarang, ia telah berpulang.

Bagi banyak orang, “Kang Mus” bukan sekadar karakter di sinetron. Ia bagian dari kenangan, tawa, dan kebersamaan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dan warisan karya Epy tetap dikenang generasi berikut.

More From Author

Kiriman Logistik Via Udara: Helibox dan Payung Udara

Kritik DPR: Kontroversi di Balik Banjir Besar Sumatra

One thought on “In Memoriam: Epy Kusnandar (Kang Mus) Meninggal Dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *