KabarKabari,- Aksi kejar-kejaran dramatis terjadi di wilayah Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, pada Selasa (terbaru dalam pemberitaan lokal). Empat orang yang diduga sebagai komplotan pencuri aki tower Base Transceiver Station (BTS) memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk melarikan diri dari polisi. Peristiwa itu terekam oleh kamera CCTV milik warga dan kini viral di media sosial.
Mobil yang digunakan pelaku melaju ugal-ugalan hingga menabrak sembilan sepeda motor, satu unit mobil, dan sebuah ruko di Kelurahan Dusun Curup, Kecamatan Curup Utara. Insiden ini menyebabkan kerusakan pada kendaraan warga dan ruko, sementara sejumlah saksi mengalami kepanikan saat kendaraan melintas tanpa kontrol.
Kasat Reskrim Polres Lebong, AKP Dharmawel Saleh, menjelaskan bahwa pelaku sebelumnya beraksi di wilayah Kabupaten Lebong dengan mencuri aki tower BTS yang tergolong barang bernilai tinggi. Aki tower BTS biasanya digunakan sebagai penyimpanan daya cadangan jaringan komunikasi.
“Pelaku tidak mengindahkan tembakan peringatan. Mereka terus kabur hingga masuk ke wilayah Curup,” ujar AKP Dharmawel Saleh.
Berawal dari Lebong, Berakhir di Curup
Aksi pengejaran dimulai ketika Satreskrim Polres Lebong menerima laporan kehilangan aki tower BTS di wilayahnya. Polisi langsung melakukan penyisiran dan mendapati kendaraan pelaku melaju ke arah perbatasan Rejang Lebong. Saat upaya pemberhentian dilakukan di jalan, para pelaku justru menambah kecepatan dan mencoba menabrakkan mobil ke arah petugas.
Dalam pengejaran tersebut, Satreskrim Polres Lebong kemudian berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Rejang Lebong.
“Berkat kerjasama dua Polres, pelaku akhirnya bisa dibekuk,” jelas Dharmawel.
Setelah mobil pelaku mengalami kerusakan akibat tabrakan beruntun, polisi akhirnya berhasil menghentikan kendaraan dan menangkap seluruh penumpangnya.
Empat Pelaku, Dua Pria dan Dua Wanita Asal Pekanbaru
Polisi memastikan terdapat empat orang dalam mobil tersebut—dua pria dan dua wanita yang berasal dari Pekanbaru, Riau.
Informasi dari penyelidikan awal menyebutkan bahwa komplotan ini diduga merupakan spesialis pencuri aki tower dan telah beberapa kali beraksi di sejumlah titik di Provinsi Bengkulu, bahkan kemungkinan juga di provinsi lain.
Yang cukup mengejutkan, sebelum melakukan pencurian, pelaku diketahui sempat mampir menikmati panorama Pantai Panjang Bengkulu, berdasarkan rekam jejak perjalanan dari pelacakan GPS dan bukti foto di ponsel pelaku.
Aki Tower BTS: Barang Bernilai Tinggi yang Jadi Sasaran Komplotan
Dalam beberapa bulan terakhir, pencurian aki tower BTS meningkat di sejumlah daerah di Sumatera. Data berita yang beredar di media nasional dan laporan operator telekomunikasi menyebutkan:
- 1 unit aki tower BTS bisa bernilai Rp 5–10 juta tergantung kapasitasnya.
- Komplotan biasanya menjual aki curian ke pengepul barang bekas atau disalurkan ke luar daerah.
Kerugian pencurian aki tower tidak hanya berupa nilai barang, tetapi juga berdampak pada gangguan jaringan komunikasi, termasuk jaringan internet dan telepon seluler di sekitar lokasi tower.
Polisi Masih Menghitung Total Kerugian
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan pendataan terhadap kendaraan warga yang menjadi korban tabrakan dan menghitung total kerugian dari pencurian aki tower.
“Untuk TKP sendiri sementara ada beberapa laporan polisi. Kita akan kembangkan lagi,” tambah AKP Dharmawel.
Para pelaku kini telah diamankan di Polres Lebong untuk penyelidikan lebih lanjut dan terancam dijerat dengan pasal pencurian dengan pemberatan dan perusakan fasilitas umum.
Warga Minta Keamanan Jaringan Tower Diperketat
Banyak warga dan teknisi telekomunikasi berharap adanya peningkatan pengamanan tower, seperti pemasangan:
- sistem GPS pada aki,
- sensor guncangan,
- pengawasan CCTV yang terhubung ke pusat operator.
Sebab, pencurian seperti ini berpotensi mengganggu jaringan komunikasi, terutama untuk layanan darurat.
