
KabarKabari,- Dua kekuatan sepak bola Asia Tenggara, Timnas Indonesia dan Timnas Thailand, kini sedang dalam situasi serupa: tanpa pelatih kepala. Menariknya, nama Shin Tae-yong, sosok yang pernah membangkitkan sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, disebut-sebut berpotensi menjadi rebutan dua negara tersebut.
Kepergian Patrick Kluivert dari kursi pelatih Timnas Indonesia dan keputusan Thailand untuk mengakhiri kerja sama dengan Masatada Ishii membuat bursa pelatih di kawasan ASEAN semakin panas.
Kini, pertanyaan besar mengemuka:
Apakah Shin Tae-yong akan kembali ke Indonesia, menerima tantangan baru bersama Thailand, atau justru memilih opsi lain?
Indonesia Pecat Kluivert, Proyek Besar Terhenti di Tengah Jalan
PSSI resmi mengakhiri masa bakti Patrick Kluivert lebih cepat dari kontrak awal yang seharusnya berjalan hingga 2027. Keputusan tersebut tidak lepas dari hasil yang jauh dari ekspektasi di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Catatan Kluivert selama memimpin Garuda:
- 8 pertandingan
- 3 kemenangan
- 1 hasil imbang
- 4 kekalahan
- 11 gol dicetak
- 15 gol kebobolan
Meski sempat menjanjikan gaya bermain menyerang dan progresif, tetapi hasil di lapangan nyatanya tidak sesuai target yang ditetapkan federasi dan publik sepak bola Indonesia. Gagalnya Indonesia mencapai putaran lanjutan kualifikasi menjadi titik krusial.
Alhasil, PSSI dan Kluivert sepakat berpisah lebih awal.
Saat ini, Indonesia tidak memiliki pelatih kepala ataupun staf teknis tetap untuk memimpin skuad Garuda. Situasi ini menjadi perhatian publik karena tahun 2025 akan menjadi agenda penting dalam peta kompetisi sepak bola Asia.
Di Thailand: Masatada Ishii Juga Didepak Meski Baru Menang
Tidak jauh berbeda dengan Indonesia, Thailand juga mengambil keputusan mengejutkan. Federasi sepak bola Negeri Gajah Perang memutuskan mengakhiri kerja sama dengan Masatada Ishii, meski sang pelatih baru membawa Thailand meraih dua kemenangan beruntun:
- Menang 2-0 atas Taiwan
- Menang 6-1 atas Taiwan (Kualifikasi Piala Asia 2027)
Ishii sebenarnya baru menukangi Thailand sejak Desember 2023. Dalam satu tahun kepemimpinan, ia mencatat:
- 30 pertandingan
- 16 kemenangan
- 6 imbang
- 8 kekalahan
Kendati statistiknya positif, federasi Thailand tampaknya ingin arah yang berbeda untuk masa depan tim nasional mereka.
Saat ini, Thailand menunjuk Anthony Hudson sebagai pelatih interim. Tekanan pada federasi begitu besar karena mereka harus segera siap menghadapi:
- Sri Lanka di Kualifikasi Piala Asia 2027 bulan depan
- Laga uji coba melawan Singapura sebelum itu
Situasi mendesak ini membuat Thailand bergerak cepat mencari pelatih tetap.
Shin Tae-yong Jadi Rebutan?
Nama Shin Tae-yong muncul sebagai kandidat kuat di kedua negara.
Bukan tanpa alasan.
Pelatih asal Korea Selatan itu dianggap sukses mengubah wajah Timnas Indonesia dan membangun generasi baru yang lebih berani, cepat, dan kompetitif.
Pencapaiannya bersama Indonesia antara lain:
✅ Lolos ke Piala Asia 2023
✅ Finalis Piala AFF 2020
✅ Membawa banyak pemain muda menembus tim inti
✅ Meroketkan peringkat FIFA Indonesia
Masa depan STY di Indonesia masih abu-abu setelah kontraknya berakhir pada 2024. Publik masih bertanya:
Apakah PSSI akan mempertahankannya kembali atau melepas salah satu pelatih tersukses Indonesia dalam 20 tahun terakhir?
Thailand pun melihat potensi besar pada STY, terutama dalam hal pembangunan generasi muda dan identitas permainan modern.
Kehadirannya tentu akan menjadi ancaman serius bagi Indonesia jika sampai memilih Thailand.
Nama-nama Kandidat Lain Mulai Bermunculan
Selain Shin Tae-yong, beberapa pelatih kelas dunia dikaitkan dengan Timnas Indonesia, antara lain:
- Erik Ten Hag (Belanda)
- Frank de Boer (Belanda)
- Mark van Bommel (Belanda)
- Phillip Cocu (Belanda)
- Jesus Casas (Spanyol)
- Bernardo Tavares (Portugal)
Sementara untuk Timnas Thailand, selain Shin Tae-yong, ada juga:
- Park Hang-seo (Eks pelatih Timnas Vietnam)
- Anthony Hudson (Inggris)
- Kiatisuk Senamuang (Legenda Thailand)
- Sasom Pobprasert
- Totchawan Sripan
Nama-nama tersebut memperlihatkan bahwa Thailand juga tidak ingin sembarangan dalam menentukan suksesor Ishii.
Situasi Tim Nasional: Indonesia Santai, Thailand Terdesak
▪ Thailand harus segera mengambil keputusan karena jadwal kompetisi resmi sudah menunggu bulan depan.
▪ Indonesia relatif lebih longgar karena sisa tahun hanya diisi agenda FIFA Matchday.
Meski demikian, PSSI tidak punya banyak waktu untuk menata kembali tim nasional. Pelatih baru perlu menentukan filosofi taktik, staf pendukung, serta siapa saja pemain yang akan menjadi pondasi skuad masa depan.
Publik Menanti: Ke Mana Shin Tae-yong Akan Berlabuh?
Keputusan Shin Tae-yong akan menjadi pembeda besar bagi peta kekuatan sepak bola Asia Tenggara dalam beberapa tahun ke depan.
Jika bertahan di Indonesia, program regenerasi dan pembangunan tim muda yang ia mulai akan berlanjut. Namun, jika Thailand berhasil merekrutnya, Garuda harus berhati-hati karena bisa jadi rival terkuatnya di kawasan justru semakin menguat.
Baik Indonesia maupun Thailand kini berada di momen krusial. Memilih pelatih kepala bukan hanya soal taktik dan kemenangan, tetapi juga soal:
- Masa depan sepak bola nasional
- Konsistensi program jangka panjang
- Pembentukan generasi baru yang kompetitif
Siapapun pelatih yang terpilih nantinya, publik berharap kedua tim dapat tampil lebih solid dan bersaing bukan hanya di ASEAN, tetapi di kancah Asia.
