Pengakuan Pelatih Mali U-22: “Tak Perlu Riset Timnas Indonesia, Karena Saya Sudah Kenal”

KabarKabari,- Pelatih Timnas Mali U-22, Fousseni Diawara, membuat pernyataan mengejutkan saat konferensi pers jelang uji coba melawan Timnas Indonesia U-22. Dia mengaku tidak perlu melakukan riset mendalam terhadap kekuatan skuad Garuda Muda, karena menurutnya dia sudah sangat memahami karakter permainan pemain-pemain Indonesia.

Kenangan Diawara terhadap Timnas Indonesia berakar kuat dari masa ketika dia menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Guinea U-23. Dalam playoff kualifikasi Olimpiade Paris 2024, Guinea U-23 di bawah perannya berhasil mengalahkan Indonesia U-23 dengan skor 1–0. Karena pengalaman itu, Diawara merasa sudah punya “bekal” strategis saat kembali menghadapi tim nasional muda Indonesia dalam uji coba jelang SEA Games 2025.

“Saya tidak perlu riset apa pun karena saya tahu tim ini. Saya pernah menghadapi mereka saat masih bersama Guinea dalam laga play-off Olimpiade 2024 di Paris,” ujar Diawara.


Pandangan Diawara soal Perkembangan Sepak Bola Indonesia

Meski merasa sudah mengenal tim Indonesia, Diawara tetap memuji perkembangan sepak bola Tanah Air yang menurutnya terjadi dengan cepat. Ia menyoroti bagaimana pemain-pemain muda Indonesia kini lebih matang, dan menegaskan bahwa semangat serta antusiasme di stadion-stadion sangat membekas di benaknya.

Selain itu, Diawara juga mengaku telah mengikuti kiprah Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024 yang digelar di Qatar. Melalui pengamatan itu, ia merasa bisa membaca gaya bermain hingga potensi skuad asuhan pelatih Indra Sjafri.


Uji Coba Berarti Sebelum SEA Games 2025

Pertemuan Mali U-22 dan Indonesia U-22 di Stadion Pakansari, Bogor, pada 15 dan 18 November 2025 memang menjadi momen penting. Bagi Mali, ini bagian dari rencana jangka panjang menciptakan generasi U-23 yang kompetitif. Di mata Diawara, pertandingan ini bukan cuma soal kemenangan, tetapi juga pembentukan identitas tim dan mentalitas untuk masa depan.

Sementara itu, menurut pelatih Indonesia Indra Sjafri, laga uji coba melawan Mali adalah kesempatan untuk menguji kerangka tim sebelum SEA Games.


Ancaman Serius dari Mali

Tak hanya percaya diri, Mali U-22 datang dengan kekuatan yang cukup menakutkan. Mayoritas pemain asuhannya berlaga di klub-klub Eropa, termasuk nama muda berbakat dari Manchester United, Sekou Koné. Untuk Diawara, pemanggilan pemain-pemain ini bukan sekadar simbol kekuatan, tetapi bagian dari misi untuk membangun tim U-23 Mali yang bisa bersaing di tingkat besar seperti Olimpiade selanjutnya.


Pernyataan Fousseni Diawara yang mengaku “tidak perlu riset” terhadap Timnas Indonesia U-22 mungkin terdengar sombong pada pandangan sebagian pihak. Namun, jika melihat latar belakang dan pengalamannya — termasuk kemenangan penting di playoff Olimpiade 2024 — klaim tersebut berakar kuat. Ditambah dengan penilaian bahwa sepak bola Indonesia kini lebih matang, tekanan uji coba di Bogor bukan sekadar testimoni kebanggaan, tetapi tantangan nyata bagi generasi muda Garuda Muda jelang SEA Games 2025.

More From Author

8 Tim Pastikan Tiket ke Babak 16 Besar Piala Dunia U17 2025, Argentina Tersingkir Dramatis

Pria di Asahan Jadi Tersangka Usai Tikam OTK Saat Dikeroyok, Polisi: Kedua Belah Pihak Tetap Diproses

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *