
KabarKabari,- Sebuah aksi pencurian yang unik terjadi di kawasan wealthy Sarrià, Barcelona. Sejumlah pelaku menggunakan van untuk menabrak sebuah kantor exchange kripto, kemudian mengangkat dan membawa pergi sebuah mesin ATM Bitcoin — tanpa mengetahui apa yang sesungguhnya mereka curi.
Kronologi Singkat
Menurut laporan media internasional, malam itu sekitar pukul 03.00 waktu setempat, pelaku menabrak rolling shutter sebuah toko bertanda “kripto” di jalan Beethoven, Sarrià, kemudian mengangkat dan membawa mesin ATM Bitcoin dari dalam toko.
Namun ketika polisi dan pihak toko mengecek isi mesin tersebut, mereka menemukan bahwa tidak ada uang tunai atau “koin fisik” Bitcoin di dalamnya — hanya komponen elektronik dan papan sirkuit.
Dengan demikian, pencuri harus menanggung malu: mereka berhasil mencuri mesin tapi gagal memperoleh nilai moneter yang mereka harapkan.
Kenapa Bisa Terjadi? Salah Kaprah Mengenai ATM Bitcoin
Beberapa faktor yang memicu insiden ini antara lain:
- Kurangnya pemahaman bahwa pada dasarnya, kripto seperti Bitcoin bersifat digital dan tidak disimpan dalam “kotak” atau “mesin fisik” seperti uang tunai. Mesin ATM Bitcoin biasanya hanya berfungsi sebagai antarmuka bagi pengguna untuk membeli atau menjual kripto, bukan menyimpan aset secara fisik.
- Keberadaan mesin ATM Bitcoin yang cukup banyak di Spanyol—menurut data, negara ini memiliki sekitar 158 mesin ATM kripto, tertinggi di Eropa pada saat laporan tahun 2021.
- Aksi ini juga mengungkap kerentanan infrastruktur fisik yang terkait dengan layanan kripto — meskipun aset itu sendiri digital, perangkat keras yang terkait bisa menjadi target pencurian.
Dampak dan Catatan
- Polisi wilayah Katalonia, yaitu Mossos d’Esquadra, lalu melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Namun hingga laporan terakhir tidak banyak detail yang dirilis.
- Insiden ini menjadi bahan tertawaan dan kritik di media sosial kripto, karena menunjukkan bahwa pelaku mungkin tidak memahami konsep dasar aset digital — mengambil mesin fisik dengan harapan “koin fisik” di dalamnya.
- Untuk operator mesin ATM kripto dan penyedia layanan exchange, kejadian ini bisa menjadi pengingat penting bahwa keamanan fisik perlu diperkuat — meski asetnya digital, perangkat keras tetap rentan.
Mengapa Mesinnya “Hanya Komponen Elektronik”?
Mesin ATM untuk kripto seperti ini biasanya berfungsi sebagai titik transaksi: pengguna memasukkan uang tunai atau menggunakan kartu debit untuk membeli kripto, atau sebaliknya menjual kripto untuk tunai. Mesin itu tidak menyimpan kripto secara fisik seperti lemari besi koin emas. Sebaliknya, kripto disimpan dalam dompet digital atau sistem blockchain yang terdistribusi, bukan di perangkat lokal.
Maka ketika pencuri mengangkat mesin, mereka berharap menemukan “uang” atau “koin” lokal di dalamnya — tapi kenyataannya mereka membawa perangkat kosong moneter.
Pelajaran yang Bisa Diambil
- Bagi masyarakat umum: penting untuk memahami bahwa kripto adalah aset digital, dan tidak bisa diakses dengan cara fisik seperti mencuri mesin ATM.
- Bagi pelaku bisnis kripto dan layanan terkait: kejadian ini menunjukkan kebutuhan untuk meningkatkan kehati-hatian terhadap keamanan fisik dan siber; meskipun aset Anda digital, perangkat keras dan lokasi fisik bisa menjadi titik lemah.
- Bagi penegak hukum dan regulator: insiden ini bisa menjadi bahan evaluasi terkait bagaimana infrastruktur kripto di negara-negara memiliki celah keamanan fisik yang mungkin kurang diperhatikan.
